Tak Tersampaikan

0

Ruangan ini kembali sepi
Hanya alunan instrument jam dinding yang terus berbunyi
Terdiam dalam rintihan diri
Sakit yang menggerogoti

Dinding hanya memandang dengan iba
Tak mampu berbuat apa
Lukisanpun hanya diam seribu basa
Tak mampu berucap kata
Terduduk dengan uraian air mata

Semua menjadi saksi bisu
Dalam melodi tak tersampaikan

Tak Seperti Biasa

0

Tak Seperti Biasa
Bismillah….

Hari ini berjalan seperti biasanya, yang berbeda hanya karena ada 1 orang kakak serumah yang pulang liburan musim panas ke Indonesia dan kita (semua orang rumah) ikut ngantar ke Cairo Airport alias Bandara Cairo. Kita berangkat dari rumah naik bus mini sekitar jam 13.30. Selain orang rumah, ada juga teman-teman beliau yang ikut ngantar.

Perjalanan menuju bandara juga biasa-biasa aja, g’da yang terlalu menarik . Alhamdulillah, aku duduk dekat jendela bus, jadi bisa melihat pemandangan yang lumayan indah di luar sana. Maklum…, bulan April kemarin, waktu Aku dan teman-teman se-marhalahku pertama kali nginjakin kaki di bumi Kinanah ini harinya dah sore, hampir Maghrib. Jadi belum menikmati indahnya pemandangan menuju bandara di siang hari.

Alhamdulillah, dah sekian lama duduk di bus, akhirnya kita nyampe juga di bandara. Mungkin sebagian orang juga pingin pulang gara-gara ngeliat bandara. Tapi, kalau aku sich lagi-lagi biasa-biasa aja tuch. G’ da sedikitpun perasaan ingin pulang, mungkin aku dah terbiasa pisah ma ortu alias mondok 6 tahun di PonPes. HeHe…!!!

Aku dan Fitri dah mulai bosan duduk nich. Untungnya ada salah satu kakak yang ngajakin kita berdua ntuk jalan-jalan di sekitar bandara. Pinginnya sich mo liat Duty Free_nya Bandara Cairo. Tapi, sayangnya g’ ketemu-ketemu juga. Kasian… dEch kiTa…!!! HeHe…!!! Oh iYa, menurutku Bandara Cairo biasa-biasa aja, bagusan Bandara Soekarno-Hatta. Ini sich Cuma menurut penilaianku, mungkin yang lain beda-beda penilaiannya.

Jam dah nunjukin pukul 15.00, saatnya bagi mereka yang mo pulang ke Indonesia bersiap-siap memasuki ruang tunggu. Emmm…, seperti biasa, kalau mo pulang pasti salaman, cipika-cipiki (cium pipi kanan, cium pipi kiri) dan foto bareng dulu. Oh iya, ada 1 akhwat lagi yang mo pulang ke Indonesia. Beliau dah nikah + dah punya anak. Beliau Cuma pulang ma si kecil, maksudnya sang suami tetap di Mesir alias gak ikut pulang. Duuuhhhh, beliau nangis dan meluk sang suami. Siapa yang gak sedih coba, kalau harus berpisah dengan belahan jiwa, kekasih hati, teman seperjuangan ntuk membangun Istana di Surga Allah….???? YaaA, walaupun hanya sementara, tapi tetap aja sedih. Iya_kannnnnnn….????

NaAaaahhhhh, itu yang bikin beda hari ini dan hari-hari sebelumnya…!!! Dari yang biasa menjadi tak seperti biasa. Hari ini bisa melihat kemesraan 2 hamba Allah yang telah terikat oleh jalinan suci. Duh…, jadi ngiri nich!!! HeHe…!!! Kapan yaa, seorang Mujahid menjemputku ntuk berjuang bersama-sama mengarungi samudera dunia…??? (Kaya lagunya Group Nasyid Gradasi aja yaA! Itu Lho…, yang judulnya “Ku Pinang Engkau dengan Al Quran”). Opss…, aku kan masih kecil, jadi gak boleh mikirin hal itu. Saat ini aku harus konsentrasi belajar, belajar n belajar…!!!

“Emm…, sungguh indah yaa menjalin hubungan dalam sebuah ikatan yang suci, udah HALAL dapat PAHALA lagi”
.
“Rabbi…, semua terasa begitu indah, jika telah mendapat ridha dari-Mu”.

Bangkit, Sayang...!!!

0






BANGKIT, SAYANG…!!!


Jika hanya ingin menurutkan keinginan hawa nafsu, diri ini pasti ingin memilikinya, mencintainya sepenuh hati tanpa ada yang bisa memisahkan antara aku dan dia. Tapi…, itu hanya akan membuat iblis tersenyum bangga dan tertawa terbahak-bahak. Lalu, di hadapan Allah aku akan menjadi hamba-Nya yang hina. Na'udzubillah…!!!


Biarlah segala asa dan rasa terbang bersama angin, hanyut terbawa arus sungai yang bermuara ke samudera nan luas trus menjadi buih-buih kecil di lautan dan akhirnya lenyap diterjang ombak.

Aku harus bangkit dari segala keterpurukan. Jika aku hanya diam berpangku tangan, aku akan tenggelam dalam gelimang Lumpur dosa. Na'udzubillah…!!!


Aku sadar…,

Ini adalah proses perjalanan hidupku menuju kedewasaan. Aku harus melewati fase-fase ini dengan kuat dan tegar. Emm…, dari segala kesalahan yang pernah ku lakukan, insya Allah aku kan mampu berkaca pada setiap keadaan dan terus belajar agar aku tak kembali masuk ke dalam lubang yang sama.


Hmm…,

Benar…,

Tak ada yang sempurna di duniai…!!! Termasuk diriku yang lemah ini. Aku salalu jatuh bangun mengejar CINTA ALLAH. Di saat aku berusaha istiQamah untuk mengejar Cinta-Nya, tiba-tiba…, aku tersandung batu yang ada di depanku dan akhirnya aku jatuh. Kadang, aku tak merasa sakit, malahan aku menikmati luka yang menggores tubuhku. Itu terjadi karena iblis slalu menghiasi luka itu dengan pandangan yang indah…. Tapi, lama-kelamaan, aku baru merasakan kesakitan yang amat sangat, perih yang tak terperikan. (Hiks…, baru nyadar…!!!). Dan akhirnya, aku nangis lagi, lagi dan lagi……….


Rabbi…,

Ku mohon…,

"Jadikan ini yang terakhir dalam hidupku…!!!"

Agar aku tak lalai lagi dari-Mu.


Dan izinkan aku untuk terus memperbaiki diri karena aku tau, Engkau akan memberikan jodoh yang sesuai danganku. Jika aku baik, maka Engkau akan memberikan yang baik pula. Jika aku kurang baik, maka Engkau akan memberikan yang kurang baik pula. "Intinya…, pasanganku di masa yang akan datang adalah cerminan dari diriku sendiri".


Akhir pinta_ku,

Izinkan_ku menikmati "Indahnya Pacaran Setelah Pernikahan".


Ayo, Sayang, Bangkit…!!!


"SELAMAT BERJUANG MEMPERBAKI DIRI"


1


MAAF

Maaf…,
Jika selama ini aku selalu memakai topeng seperti yang sering kau bilang...
Walaupun aku memakai topeng,
Aku tetap tak bisa membohongi dirimu & diriku sendiri.
Tapi, ku terus saja berusaha ntuk berbohong…
Karena banyak hal yang membuatku harus begitu.
Aku tersiksa dengan rasaku sendiri…
Aku tak tau harus bagaimana lagi…
Aku tlah LeLAh menyimpan semua memori ini…
Mampu_kah ku membuangnya…???

Huh…,
Ini salahku…,
TAk seharusnya ku menanam benih ini di hati
Karena ia akan terus tumbuh, berkembang & bersemi…
Yaa…, walaupun ku tau, setelah bersemi pasti akan gugur juga.
Tapi, kapan ia gugur….???

Emm…,
Sebenarnya aku masih sulit mendeteksi rasa yang ada dalam diriku sendiri.
Jika ku jujur padamu…,
Itu akan menjadi masalah bagiku.
Jika ku tetap berdusta…,
Itu pun akan menjadi masalah bagiku.

Once a more…,
MaAf…,
Maaf_kan aku….

Oh iya…,
Mungkin ku bisa saja tertawa riang di depan orang banyak
Dan akrab dengan mereka…
Tapi…,
Hanya segelintir orang di antara mereka yang mampu ku percaya…
Ku Mohon…,
Maafkan aku…!!!!

0


SEHELAI KAIN


Alhamdulillah, sudah 1 minggu, aku menjalani hari-hariku dengan sehelai kain yang menutup wajahku. Sebagian orang kaget karena aku pake NiQab. Ada yang pro dan ada yang kontra. Begitulah kehidupan, selalu ada resiko di setiap keputusan yang kita ambil. Jika ada yang bertanya sejak kapan aku pake niQab? Dengan santai ku jawab, sejak 1 minngu yang lalu, tapi minta izin ma Bunda & Ayah udah dari sejak kelas 3 MAK & izin mereka aku jadikan sebagai hadiah ulang tahunku yang ke-17 alias sweet seventeen, truz baru sekarang terealisasi karena aku harus memikirkan dengan matang, apakah ini benar-benar sebuah keputusan yang tepat…????

Dulu, aku berpikir kalau aku pake niQab, aku takut aku g’ istiqamah dan aku juga takut akhlakku tak sesuai dengan niQab yang akan aku pake. Orang-orang pasti akan bilang, “Iih…, pake niQab ko’ akhlaknya gitu (jelek)…”. Nah, g’ secara langsung itu akan memudarkan syiar Islam. Na’udzubillah…!!! Tapi, sekarang pikiranku berubah, jika aku pake niQab, aku harus memperbaiki akhlakku, aku harus istiqamah & niQab aku jadikan sebagai hijab yang menghalangiku untuk berbuat maksiat, sehingga aku mampu mendapatkan predikat hamba yang Shalihah di sisi Allah. Amieennn…!!!

Aku sadar, pasti masih banyak ujian yang akan Allah berikan. Salah satunya adalah ujian keistiqamahanku pake niQab. Hmm…, jika Allah terus mengujiku, berarti Allah sayang padaku. Allah hanya ingin tau sampai mana kesetiaanku berada di Jalan-Nya. Bukankah seseorang itu dianggap belum sempurna imannya sebelum mendapat ujian dari Allah…????!!!!

Aku bersyukur ada orang-orang yang kontra saat aku mulai pake niQab karena itu menjadi PR bagiku agar aku tetap semangat dan istiqamah dengan keputusanku ini. Dan aku yakin, Allah pasti akan membukakan lebar-lebar pintu kebaikan bagi hamba –Nya yang selalu memperbaiki diri.

0

Puisi Cinta Kahlil Gibran






Cinta yang agung

adalah ketika kamu menitikkan air mata

dan masih peduli terhadapnya...

Adalah ketika dia tidak memperdulikanmu

dan kamu masih menunggunya dengan setia...

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain

dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata

" Aku turut berbahagia untukmu "


Apabila cinta tidak berhasil...BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..
kamu TIDAK perlu mati bersamanya…
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang..

MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh

0

A NICE DAY… HUSIEN….

Alhamdulillah, Sudah hampir 2 bulan Ku tinggal di Bumi Seribu Menara ini. Pengalaman pun sedikit demi sedikit terus bertambah. Sekarang, aku dah mulai ngerti bahasa ‘Amiyah n dah mulai bisa bicara juga, yaA walaupun baru sedikit. Tapi tak apaLAh, daripada tak bisa sama sekali. HeHe…!!!

Emm.., kemarin, 12 Juni 2009, Aku, Fitri & K’Tina janjian ma K’Athiyah ntuk ketemu di Husien. Kita mo belanja bareng. Awalnya, yang mo belanja cuma aku doank sich. Tapi, akhirnya, yang lainnya juga ikutan belanja. HeHe…!!! Ada yang tau Husien_kan…???!!! Itu lho Pasar Yang Gede, disekitar Masjid Sayyidina Husien & Masjid Al Azhar As Syarief, truz dekat juga ma Kuliah Baniin.

Aku, Fitri, n K’Tina berangkat dari rumah (Hay ‘Asyir, Madrasah) sekitar jam setengah 4 sore. Duh…, lamaaaaaa banget kita nunggu bus. Padahal, menunggu adalah hal yang paling membosankan, kan…?! Iya, kan…?! ` CApe DecH…!!! Tapi, kalau sabar dapat pahala, yAa…!!! HeHe. Sambil nunggu bus, kita bertiga ngelakuin kebiasaan kita bertiga, berfoto_foto ria (narsis banget yaa…). Huh (tarik nafas truz keluarin), akhirnya bus yang tujuan ke Husien datang juga. Kita naik bus 65 putih bukan 65 kuning, bukan pula 65 coret.

Aku g’ nyangka kalau ke Husien itu lamaaaa banget. Maklum_Lah, baru pertama kali. Hmm, Subhanallah, aku sangat menikmati perjalanan ini coz tempat-tempat yang ku lewati begitu indah. Apalagi nie masih musim Semi menuju musim panas, bunga-bungakan juga turut bersemi. Duh, Subhanallah, sulit di ungkapin lewat kata-kata dech! Oh, MESIR…, I LOVE YOU…! Mesir memang negri impianku. ^_^

Emm, tau g’…? Kita kan dah lama nich di bus. Ko’ g’ nyampe_nyampe juga! Kenapa, yaA…? Eh, ternyata kita kelewatan. Yang tau Husienkan Cuma K’Tina. Tapi, saat itu K’ Tina ragu, antara mo turun dan g’ turun. Akhirnya kita tetap naik bus itu hingga Mahatthah (Terminal) akhir. Jauuuuuhhhh banget! YaA mo gimana lagi coBA…?! Kita naik bus itu lagi ntuk kembali ke Husien. HaHaHa…!!! Aku, Fitri, K’Tina, sopir sampe kernetnya pada ketawa semua. Sebelum bus berangkat, kita nunggu penumpang. Sambil nunggu penumpang, kita sempat foto-foto dulu. HeHe…!!! Gini kita kan minta foto’in tuch ma kernet busnya. Eh, Kernetnya g’ bisa moto’in. Padahal, kitakan dah pasang tampang paling manis. Kasian banget…! Hiks… Penumpang dah penuh. Lets go…! Alhamdulillah, akhirnya, kita nyampe juga ke Husien.

K’Athiyah bilang kalo beliau nunggu’in kita di Mesjid Al Azhar. Tapi, Aku salah dengar, Aku kira beliau nunggunya di Mesjid Husien. So, kita langsung ke Mesjid Husien sekaligus shalat Ashar juga sich. After pray, kita foto-foto lagi di makam Sayyidina Husien. HeHe…!!! Ya Allah, di depan Mesjid Husien banyak banget turis mancanegara. Kebanyakan dari mereka kan non muslim. So, pakaian mereka g’ nutup aurat alias pake tank top doank. Wah, nich bahaya buat cowok-cowok kalo g’ gadhul bashar…! Udah puas di Masjid Husien, kita segera menuju Masjid Al Azhar. Dekat buanget…!!! K’Athiyah kan dah nungg’in kita disana, dah lamaaaa. Lebih dari 1 jam (Ma’alisy, yaA…, K’! Kita telat). Nich gara2 aku sich salah dengar! Alhamdulillah, K’Athiyah sabar menanti kedatangan 3 Peri Manis ini. HaHa…! :D Ini baru pertama kali juga aku masuk ke Masjid Al Azhar. Subhanallah, Masjidnya gedee…!!! Eits, sebelum masuk, kita foto-foto dulu, yAa…!!! (Inilah 3 Peri Manis yang hobi foto-foto, kan gratis trus g’ da yang ngelarang juga. HeHe…!!!). Kita masuk Masjid & akhirnya ketemu juga ma K’Athiyah yang dah lumutan nunggu’in kita.

Aku kan dah g’ sabar pingin beli sesuatu yang aku inginkan. So, kita segera menuju tempat tersebut dan pergi meninggalkan Masjd Al Azhar tercinta.
Sebelum kita belanja, kita makan burger dulu coz semuanya pada lapar, apalagi aku yang belum makan dari siang. Salah sendiri yaA, g’ makan…! (Tapi hari itu, aku benar-benar g’ nafsu makan, g’ diet sich, cuman emang g’ nafsu). Alhamdulillah, maagnya g’ kambuh! Opss, ko’ jadi cerita masalah makan. Sorry, sorry, kita lanjutin cerita yang tadi…!!! ^_^ Udah selesai makan, kita segera melanjutkan langkah ke pasar yang jualan kain. Ceritanya gini, aku kan mo pake NiQab alias cadar. Tapi, aku belum punya NiQabnya. So, aku harus beli kainnya dulu di pasar ini. Eits, jangan bingung yaA ato ada yang bertanya-tanya, ko’ tiba-tiba si Mimi mo pake NiQab…??? Ini sich udah lama aku rencana’in, dah dari kelas 3 MAK. Aku minta izin ma Ayah truz aku juga bilang kalau Ayah ngizinin aku pake NiQab, ini akan jadi hadiah ulang tahun ku yang ke-17 alias Sweet Seventen. Truz, aku juga punya nazar, kalau aku lulus test ke Mesir, aku mo pake NiQab. Alhamdulillah, aku lulus test…!!! Tapi, hampir 2 bulan di Mesir rencanaku mo pake NiQab baru terealisasi. Sorry, ceritanya jadi ngelantur kemana-mana! ^_^

Emm…, dah beli kain, kita masuk ke pasar Husien. Wah…, Subhanallah…, pasar Husien luas banget. G’ cukup waktu sehari ntuk ngelilingin Husien. Eh, tau g’…? Para pedagang di Husien bisa juga lho pake bahasa Indonesia. LuCuuu…!!! Sebagian orang ngira kalau kita ini adalah orang Malaysia. Dimana miripnyA, yAa…???!!!

Padahal belum puas sich di Husien. Tapi, waktu g’ ngizinin kita lama-lama. So, kita harus pulang. Lagian apa yang aku inginkan dah aku dapatkan. Oh iya, kita juga sempat mampir ke Maktabah Dar Assalam. Aku beli 3 buku, buku tentang Mukjizat Al Quran (Aku kan anak Ushuluddin. Jadi, harus banyak pengetahuan dari luar juga. So, wawasanku bisa bertambah luas), truz beli buku tentang Wanita Karir & yang terakhir adalah Ensiklopedi Pendidikan Anak (Mungkin orang ketawa aku beli ensiklopedi ini. Wajar, aku kan baru 18 tahun & mungkin bagi orang terlalu dini kalau aku mikirin masalah anak. Tapi, bagiku itu sesuatu yang normal. Aku kan bisa belajar duluan & punya banyak waktu untuk mempersiapkan diri ntuk jadi seorang Ibu). HeHe…!!!

Kami harus berpisah dengan K’Athiyah coz beliau tinggal di Bu’uts (Asrama Al Azhar). (Doa’in yaA…!!! Moga tahun depan kita bisa masuk Bu’uts. Amien…!!!). Aku, Fitri & K’Tina ke Masjid Al Azhar dulu, soalnya belum shalat Maghrib. After that, kita ke Mahatthah, nunggu bus jurusan Hay ‘Asyir. Duh…, Rabbi…, dah lama nunggu, g’ da satupun bus jurusan Hay ‘Asyir yang nongol. Padahal jam dah nunjukin pukul 22.20 (Isya kan jam 21.30, jadi jam segini masih banyaaaaakkkk orang). Daripada kita lumutan nunggu bus, kita mutusin ntuk pulang naik taksi aja. Walaupun harus merogoh kocek 20 L.E (Pound). Hiks…. Tak apalah, yang penting pulang…. CAPEEEE….!!!!! Alhamdulillah, setelah 40 menit alias jam 23.00 akhirnya kita tiba di flat tercinta. Hari yang melelahkan. Tapi mengesankan…. A NICE DAY…!!!!! ^_^